logo-raywhite-offcanvas

06 Dec 2025 NEWS 6 min read

Hal Sepele yang Membuat Keuangan Cepat Habis dan Cara Mengatasinya

Hal Sepele yang Membuat Keuangan Cepat Habis dan Cara Mengatasinya

Keuangan pribadi adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Namun, seringkali tanpa disadari, ada banyak kebiasaan kecil yang tampak sepele tetapi justru membuat uang cepat habis. Masalahnya bukan hanya soal pendapatan yang kurang, melainkan bagaimana seseorang mengelola uangnya. 

Tanpa kontrol yang baik, pengeluaran kecil yang dianggap remeh bisa menumpuk dan akhirnya menguras tabungan. Artikel ini akan membahas beberapa hal sepele yang bisa membuat keuangan cepat habis, mengapa hal tersebut terjadi, dan bagaimana cara mengatasinya agar kondisi finansial lebih sehat.

Kebiasaan Membeli Kopi atau Minuman Kekinian

Salah satu hal kecil yang sering dianggap wajar adalah membeli kopi atau minuman kekinian setiap hari. Harga segelas kopi bisa berkisar Rp20.000 hingga Rp50.000. Jika kebiasaan ini dilakukan setiap hari, dalam sebulan uang yang keluar bisa mencapai lebih dari Rp1 juta hanya untuk minuman. 

Memang terasa nikmat saat menyeruput kopi di pagi atau sore hari, tetapi tanpa disadari, pengeluaran ini menjadi penyebab bocornya dompet. Apalagi jika kebiasaan ini digabungkan dengan nongkrong di kafe, tentu pengeluaran semakin besar.

Mengatasinya bukan berarti harus berhenti total menikmati kopi, tetapi lebih kepada membatasi frekuensi. Misalnya, membeli kopi favorit hanya sekali atau dua kali seminggu, sedangkan di hari lainnya bisa membuat kopi sendiri di rumah. Dengan begitu, rasa puas tetap ada, namun pengeluaran lebih terkendali.

Jajan di Luar Rumah Terlalu Sering

Makan di luar rumah memang terasa lebih praktis, apalagi bagi yang sibuk bekerja atau kuliah. Namun, jika dihitung-hitung, biaya makan di restoran atau warung makan bisa jauh lebih mahal dibandingkan memasak sendiri. Satu kali makan bisa menghabiskan Rp25.000 hingga Rp50.000. Jika dilakukan tiga kali sehari, tentu jumlahnya sangat besar.

Masalahnya, banyak orang tidak menyadari betapa besar jumlah uang yang keluar hanya untuk jajan. Belum lagi jika ditambah dengan jajanan kecil seperti gorengan, camilan manis, atau makanan instan yang sering dibeli di minimarket. Solusinya adalah mencoba untuk memasak sendiri meskipun sederhana. Membawa bekal dari rumah bisa menghemat banyak pengeluaran. Sesekali boleh jajan di luar untuk variasi, tetapi jangan sampai menjadi kebiasaan harian yang merugikan.

Belanja Online Tanpa Kontrol

Era digital membuat belanja menjadi semakin mudah. Cukup dengan aplikasi di ponsel, barang apapun bisa dibeli dan dikirim langsung ke rumah. Sayangnya, kemudahan ini sering membuat orang kehilangan kontrol. Banyak orang tergoda dengan promo, diskon, atau gratis ongkir sehingga membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan.

Misalnya, melihat baju dengan harga murah lalu membelinya meskipun di lemari sudah ada banyak pakaian serupa. Atau membeli barang hanya karena takut kehabisan promo. Inilah yang sering membuat uang cepat habis tanpa disadari. Cara mengatasinya adalah Anda bisa dengan membuat daftar kebutuhan sebelum belanja online. Jangan langsung tergoda dengan diskon, tetapi pikirkan apakah barang tersebut benar-benar diperlukan.

Menggunakan Transportasi Online Setiap Hari

Transportasi online memang sangat membantu, terutama ketika sedang terburu-buru atau saat cuaca tidak mendukung. Namun, jika digunakan setiap hari, biayanya bisa lebih besar dibandingkan menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum. Sering kali seseorang memilih naik ojek online padahal jaraknya dekat yang sebenarnya bisa ditempuh dengan jalan kaki atau naik angkot.

Untuk menghemat pengeluaran, cobalah menggunakan transportasi umum jika memungkinkan atau sesekali berjalan kaki untuk jarak dekat. Selain hemat biaya, berjalan kaki juga menyehatkan tubuh. Gunakan transportasi online hanya ketika benar-benar diperlukan, bukan sebagai kebiasaan harian.

Lupa Mencatat Pengeluaran

Hal kecil yang sering disepelekan adalah tidak mencatat pengeluaran harian. Padahal, dengan mencatat, kita bisa melihat dengan jelas kemana saja uang mengalir. Banyak orang merasa uang mereka habis begitu saja tanpa tahu penyebabnya, padahal sumbernya adalah pengeluaran kecil yang tidak dicatat.

Solusinya adalah mulai membiasakan diri mencatat setiap pengeluaran, sekecil apapun itu. Bisa menggunakan aplikasi pencatat keuangan atau buku catatan sederhana. Dengan begitu, kita bisa mengevaluasi pola belanja dan mengetahui mana yang bisa dikurangi.

Berlangganan Layanan Digital yang Tidak Terpakai

Banyak orang yang memiliki langganan aplikasi digital, seperti streaming musik, film, hingga aplikasi belajar. Namun, seringkali langganan tersebut jarang digunakan. Bayangkan jika setiap bulan harus membayar Rp50.000 hingga Rp150.000 untuk layanan yang sebenarnya tidak pernah benar-benar dipakai.

Hal ini menjadi pengeluaran sia-sia yang tidak disadari. Cara mengatasinya adalah mengecek kembali daftar langganan bulanan. Hapus atau batalkan langganan yang jarang dipakai, dan pertahankan hanya yang benar-benar bermanfaat. Jika ingin lebih hemat, bisa juga berbagi akun dengan teman atau keluarga.

Membeli Barang karena Tren

Rasa ingin mengikuti tren adalah hal yang wajar, tetapi jika tidak dikendalikan bisa membuat keuangan bocor. Misalnya, membeli gadget terbaru, fashion kekinian, atau barang limited edition hanya agar terlihat up to date. Padahal, barang lama masih berfungsi dengan baik.

Keinginan mengikuti tren inilah yang sering membuat seseorang menghabiskan uang lebih dari yang seharusnya. Solusinya adalah belajar membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Sebelum membeli, tanyakan pada diri sendiri apakah barang tersebut benar-benar dibutuhkan atau hanya sekadar gengsi.

Mengabaikan Uang Receh

Uang receh sering kali dianggap tidak penting dan dibiarkan tercecer. Padahal, jika dikumpulkan, jumlahnya bisa besar. Misalnya, setiap hari ada uang receh Rp5.000 yang diabaikan, dalam sebulan bisa terkumpul Rp150.000. Jumlah ini cukup untuk kebutuhan sehari-hari atau menambah tabungan.

Cara mengatasinya adalah menyediakan wadah khusus untuk menyimpan uang receh. Jadikan kebiasaan untuk mengumpulkannya setiap hari. Ketika sudah terkumpul banyak, uang receh tersebut bisa ditukar atau digunakan untuk membeli kebutuhan kecil sehingga tidak mengganggu keuangan utama.

Membeli Barang dengan Cicilan Tanpa Pertimbangan

Banyak toko menawarkan cicilan untuk memudahkan pembelian barang. Namun, jika tidak dihitung dengan matang, cicilan bisa menjadi jebakan. Sering kali seseorang membeli barang dengan cicilan kecil per bulan, tetapi ternyata memiliki banyak cicilan lain yang menumpuk. Akhirnya, pengeluaran bulanan menjadi besar dan tabungan habis.

Sebelum mengambil cicilan, hitung kemampuan finansial terlebih dahulu. Jangan mudah tergoda hanya karena cicilannya terlihat ringan. Pastikan cicilan tidak melebihi 30% dari pendapatan bulanan agar keuangan tetap sehat.

Kurang Membuat Anggaran Bulanan

Salah satu hal sepele yang sering dilupakan adalah tidak membuat anggaran bulanan. Tanpa anggaran, seseorang akan mengeluarkan uang tanpa arah dan akhirnya kebingungan saat uang cepat habis. Anggaran sebenarnya berfungsi sebagai peta yang membantu mengatur alokasi keuangan, mulai dari kebutuhan pokok, tabungan, hingga hiburan.

Dengan membuat anggaran, seseorang bisa mengetahui batas pengeluaran di setiap pos. Jika ada keinginan untuk membeli sesuatu di luar anggaran, maka harus dipikirkan ulang. Anggaran juga membantu melatih kedisiplinan dalam mengelola keuangan agar lebih stabil.

Mengelola keuangan bukan hanya soal berapa besar penghasilan, tetapi juga bagaimana mengendalikan pengeluaran. Hal-hal kecil seperti membeli kopi setiap hari, jajan di luar, belanja online tanpa kontrol, hingga melupakan uang receh ternyata bisa membuat dompet cepat tipis. Jika tidak diatasi sejak dini, kebiasaan sepele ini akan menjadi kebocoran finansial yang sulit diperbaiki.

Dengan mulai mencatat pengeluaran, membatasi belanja yang tidak perlu, serta membuat anggaran bulanan, kondisi keuangan akan jauh lebih sehat. Jangan sampai uang hasil kerja keras habis untuk hal-hal kecil yang sebenarnya bisa dihindari. Belajarlah menghargai setiap rupiah, karena dari situlah keuangan yang stabil dan masa depan yang lebih baik bisa tercapai.

Jika Anda ingin mendapatkan properti yang dekat dengan kawasan strategis, Ray White Kebayoran Barito hadir untuk membantu Anda. Ray White telah mempunyai pengalaman lebih dari 20 tahun dalam bidang properti. Segera hubungi Ray White Kebayoran Barito di (021) 724-1333 untuk mendapatkan berbagai penawaran properti yang sangat menarik. Miliki properti mewah dan strategis bersama Ray White Kebayoran Barito! Anda juga bisa kunjungi website Ray White Kebayoran Barito dihttps://kebayoranbarito.raywhite.co.id/.

Written by: Jennifer Rantelobo (Copywriter of Ray White PPC Group) 

Approved by: Cynthia Natalia William (Marcomm of Ray White & Loan Market PPC Group)