logo-raywhite-offcanvas

25 Nov 2025 NEWS 7 min read

Lantai Rumah Tiba-Tiba Pecah dan Terangkat? Yuk, Kenali Faktor Penyebabnya!

Lantai Rumah Tiba-Tiba Pecah dan Terangkat? Yuk, Kenali Faktor Penyebabnya!

Lantai rumah merupakan salah satu elemen penting dalam sebuah hunian karena bukan hanya berfungsi sebagai pijakan, tetapi juga memberikan nilai estetika pada rumah. Namun, seringkali pemilik rumah menghadapi masalah yang cukup mengejutkan, yaitu lantai yang tiba-tiba pecah dan bahkan terangkat. 

Kondisi ini tentu menimbulkan kekhawatiran, terlebih jika terjadi secara tiba-tiba tanpa tanda-tanda sebelumnya. Banyak orang menganggap hal ini hanya sekadar kerusakan biasa, padahal lantai yang pecah dan terangkat bisa menandakan adanya masalah serius pada struktur bangunan atau kondisi lingkungan di sekitarnya. 

Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai penyebab lantai rumah yang tiba-tiba pecah dan terangkat, sehingga pembaca dapat memahami faktor-faktor pemicu dan menemukan solusi tepat untuk mengatasinya.

Faktor Penyebab Lantai Rumah Tiba-Tiba Pecah

Jika hunian Anda memiliki kasus seperti lantai yang tiba-tiba pecah dan terangkat. Yuk, kenali faktor penyebabnya.

1. Perubahan Suhu yang Ekstrim

Salah satu penyebab paling umum lantai rumah pecah atau terangkat adalah adanya perubahan suhu yang ekstrem. Lantai, terutama yang menggunakan keramik atau granit, memiliki sifat memuai ketika terkena panas dan menyusut ketika suhu dingin. Jika lantai tidak dipasang dengan teknik yang benar atau tanpa memberikan jarak ekspansi (celah pemuaian), maka ketika terjadi perubahan suhu yang drastis, tekanan pada permukaan lantai akan meningkat. 

Akibatnya, keramik bisa retak atau bahkan terangkat ke atas. Hal ini sering terjadi di rumah-rumah yang lantainya langsung terkena sinar matahari tanpa pelindung atau di daerah dengan suhu yang cenderung berubah-ubah drastis.

2. Kualitas Material yang Digunakan Kurang Baik

Kualitas material lantai, baik keramik, granit, maupun perekat yang digunakan, sangat memengaruhi ketahanan lantai dalam jangka panjang. Jika material yang dipilih tidak memiliki standar kualitas yang baik, maka daya tahannya akan rendah. 

Misalnya, keramik dengan kualitas rendah lebih rentan pecah ketika terkena tekanan, sementara perekat atau semen yang kualitasnya buruk akan kehilangan daya rekatnya dalam waktu singkat. Akibatnya, lantai bisa mengelupas, bergeser, hingga terangkat. Banyak kasus kerusakan lantai yang sebenarnya berakar dari pemilihan material murah demi menekan biaya pembangunan, padahal hal ini justru menimbulkan kerugian lebih besar di masa depan.

3. Kesalahan dalam Proses Pemasangan Lantai

Faktor lain yang sering diabaikan adalah kesalahan teknis saat pemasangan lantai. Pekerja bangunan yang kurang berpengalaman atau tidak mengikuti prosedur standar bisa menyebabkan lantai tidak menempel sempurna pada alasnya. Misalnya, adukan semen yang digunakan terlalu sedikit atau tidak merata, sehingga terdapat rongga udara di bawah lantai. 

Rongga ini akan menjadi titik lemah yang membuat lantai mudah pecah atau terangkat ketika ada tekanan atau perubahan suhu. Selain itu, tidak adanya penggunaan nat yang sesuai juga berkontribusi besar, karena nat berfungsi sebagai ruang ekspansi sekaligus penahan agar keramik tetap stabil. Jika pemasangan dilakukan asal-asalan, maka tidak heran jika lantai mudah rusak dalam waktu singkat.

4. Pergerakan Tanah di Bawah Pondasi

Lantai rumah juga bisa pecah atau terangkat karena adanya pergerakan tanah di bawah pondasi bangunan. Tanah yang tidak stabil, seperti tanah bekas rawa, tanah urug, atau tanah dengan kadar air tinggi, cenderung mengalami pergeseran seiring waktu. Pergeseran ini akan mempengaruhi kestabilan pondasi rumah dan membuat lantai di atasnya ikut bergeser atau terangkat. 

Kondisi ini seringkali terlihat di daerah rawan gempa, kawasan perbukitan, atau di area yang sebelumnya mengalami penimbunan tanah. Ketika tanah bergerak, tekanan yang muncul dari bawah lantai tidak bisa ditahan oleh keramik, sehingga keramik pecah dan terangkat.

5. Adanya Kebocoran atau Masalah Saluran Air

Air adalah salah satu musuh utama dalam struktur bangunan jika tidak dikelola dengan baik. Kebocoran pipa atau rembesan air yang tidak disadari dapat mengikis adukan semen yang merekatkan lantai dengan dasar lantai. Jika hal ini dibiarkan terus-menerus, kekuatan perekat akan melemah hingga akhirnya lantai terangkat. 

Selain itu, air yang meresap ke dalam rongga dapat menyebabkan lapisan semen mengembang, yang pada akhirnya mendorong keramik dari bawah. Masalah saluran air yang tersumbat juga dapat menimbulkan genangan di bawah lantai, yang lambat laun akan merusak struktur lantai rumah.

6. Tekanan dari Struktur Bangunan

Selain faktor eksternal, lantai rumah bisa mengalami kerusakan akibat tekanan dari struktur bangunan itu sendiri. Misalnya, jika dinding atau tiang bangunan bergeser karena fondasi yang kurang kuat, maka lantai akan ikut terdampak. Tekanan dari bobot bangunan yang tidak seimbang bisa menimbulkan retakan pada lantai. 

Hal ini sering terjadi pada rumah bertingkat atau bangunan dengan desain yang tidak memperhitungkan distribusi beban secara merata. Jika dibiarkan, bukan hanya lantai yang rusak, tetapi juga bisa mengancam keselamatan penghuni rumah karena menandakan adanya masalah serius pada struktur bangunan.

7. Aktivitas Alam Seperti Gempa Bumi dan Getaran

Indonesia merupakan negara yang berada di jalur cincin api, sehingga rawan terjadi gempa bumi. Getaran akibat gempa, baik skala kecil maupun besar, dapat menjadi salah satu penyebab lantai rumah pecah dan terangkat. Walaupun getarannya mungkin tidak dirasakan secara signifikan, namun getaran yang berulang-ulang bisa melemahkan daya rekat lantai. Selain gempa bumi, aktivitas getaran dari kendaraan besar yang lewat di dekat rumah juga bisa memberikan efek serupa, terutama jika rumah berada dekat jalan raya utama.

8. Usia Bangunan yang Sudah Tua

Seiring waktu, semua material bangunan memiliki masa pakai. Rumah dengan usia puluhan tahun biasanya mengalami penurunan kualitas pada semua komponennya, termasuk lantai. Semen perekat yang digunakan bisa kehilangan kekuatannya, sementara keramik atau granit menjadi lebih rapuh. Akibatnya, lantai lebih mudah retak, mengelupas, bahkan terangkat. Faktor usia bangunan ini adalah hal yang wajar, tetapi sering kali membuat pemilik rumah kaget karena kerusakan terjadi tiba-tiba.

9. Beban Berlebih di Atas Lantai

Lantai rumah juga bisa pecah akibat menahan beban yang terlalu berat dalam waktu lama. Misalnya, meletakkan lemari besar, akuarium, atau peralatan rumah tangga berukuran besar di atas lantai dengan daya dukung yang terbatas. Beban berlebih tersebut akan memberikan tekanan konstan pada titik tertentu hingga akhirnya lantai tidak sanggup lagi menahannya. Hal ini semakin parah jika pemasangan lantai sebelumnya tidak sempurna atau material yang digunakan tidak sesuai standar.

10. Faktor Kecelakaan atau Benturan Keras

Selain faktor alami, lantai bisa pecah akibat kecelakaan seperti terjatuhnya benda berat atau terkena benturan keras. Misalnya, menjatuhkan palu, batu, atau benda logam berukuran besar secara tidak sengaja ke lantai. 

Walaupun kerusakan akibat benturan biasanya hanya bersifat lokal pada satu bagian keramik, jika retakan kecil ini dibiarkan tanpa perbaikan, maka air dan kotoran bisa masuk ke celah tersebut. Dalam jangka panjang, retakan akan melebar dan membuat keramik mudah terangkat.

Solusi untuk Mengatasi dan Mencegah Lantai Pecah serta Terangkat

Setelah mengetahui berbagai penyebab lantai pecah dan terangkat, langkah selanjutnya adalah memahami solusi untuk mengatasinya. Perbaikan yang tepat harus disesuaikan dengan penyebab utama kerusakan. Jika penyebabnya adalah kesalahan pemasangan, maka sebaiknya bongkar bagian lantai yang rusak dan pasang ulang dengan teknik yang benar. 

Untuk masalah kebocoran, perbaiki saluran air terlebih dahulu sebelum mengganti lantai. Sementara jika masalah berasal dari kondisi tanah atau fondasi, maka perbaikan harus melibatkan tenaga ahli struktur agar tidak terulang kembali.

Pencegahan juga menjadi langkah penting agar kerusakan lantai tidak terjadi di masa depan. Pastikan memilih material lantai dengan kualitas baik, gunakan perekat yang sesuai, dan serahkan pemasangan pada tenaga kerja berpengalaman. 

Jangan lupa memberikan celah ekspansi agar lantai bisa menyesuaikan diri dengan perubahan suhu. Selain itu, lakukan perawatan rutin seperti memeriksa kondisi nat, mengatasi kebocoran sejak dini, serta menghindari beban berlebih di atas lantai.

Lantai rumah yang tiba-tiba pecah dan terangkat bukanlah masalah sepele, karena bisa menjadi tanda adanya gangguan serius pada struktur bangunan maupun kondisi lingkungan di sekitarnya. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari perubahan suhu, kualitas material yang buruk, kesalahan pemasangan, hingga faktor alam seperti gempa bumi. 

Oleh karena itu, penting bagi setiap pemilik rumah untuk memahami faktor-faktor pemicu kerusakan lantai agar bisa melakukan pencegahan sejak awal. Jika kerusakan sudah terjadi, segera lakukan perbaikan sesuai penyebab utama agar lantai kembali kokoh dan aman digunakan. Dengan perhatian lebih pada pemilihan material, proses pemasangan, serta perawatan rutin, masalah lantai pecah dan terangkat bisa diminimalisir, sehingga rumah tetap nyaman, indah, dan aman untuk ditinggali dalam jangka panjang.

Jika Anda ingin mendapatkan properti yang dekat dengan kawasan strategis, Ray White Kebayoran Barito hadir untuk membantu Anda. Ray White telah mempunyai pengalaman lebih dari 20 tahun dalam bidang properti. Segera hubungi Ray White Kebayoran Barito di (021) 724-1333 untuk mendapatkan berbagai penawaran properti yang sangat menarik. Miliki properti mewah dan strategis bersama Ray White Kebayoran Barito! Anda juga bisa kunjungi website Ray White Kebayoran Barito dihttps://kebayoranbarito.raywhite.co.id/.

Written by: Jennifer Rantelobo (Copywriter of Ray White PPC Group)

Approved by: Cynthia Natalia William (Marcomm of Ray White & Loan Market PPC Group)